Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur nyenyak yah.
Tidak sedikit dari kita masih saja bertengkar dengan diri sendiri. Banyak hal yang akhirnya kita tidak bisa menikmati masa kini karena pikiran yang terlalu jauh kedepan. Hal ini bukanlah sesuatu negatif tetapi pikiran ini justru sikap berani berasumsi sendiri, dan melihat hal-hal yang baik kita harapkan terjadi dalam hidup. Hal tersebut akan negatif ketika menganggu aktivitas kita. Kadar overthinking begitu jelas saat menginjak fase dewasa, ada berbagai standar dan acuan yang membuat kita berpikir lebih dari biasanya.
Sosial media. Menjadi wadah untuk memiliki banyak teman baru, memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia. Tapi tanpa kita sadari sosmed menjadi salah satu penyebab overthinking. Why? Sebagai contoh sosial media diperlihatkan ke kita bagaimana fisik perempuan dan fisik laki-laki yang sempurna. Misalnya standar perempuan cantik yakni memiliki kulit putih, tinggi, kulit yang mulus, tubuh langsing, hidung mancung, bentuk muka yang simetris. Sedangkan standar fisik laki-laki yang bisa dikatakan tampan atau ganteng yaitu kulit putih, tubuh kekar, hidung mancung, bentuk muka yang oval model rambut comma hair dan model lainnya. Menurut sebagian orang fisik menjadi selayang pandang seseorang yang dinilai tersebut memiliki kharisma tersendiri. Hingga akhirnya pertanyaan sederhana bermunculan gimana jika ada perempuan yang merasa bahwa dia tidak tinggi, tidak memiliki kulit putih, tidak langsing dan tidak memiliki hidung mancung berarti dia tidak cantik? Gimana pula jika ada laki-laki yang tidak memiliki postur tubuh yang kekar, kurang tinggi, tidak memiliki kulit putih, serta kurang mancung berarti dia tidak ganteng dong? Terkadang pertanyaan diri kita kurang cantik ataupun ganteng karena kita melihatnya dari kacamata sosial media yang menampilkan orang-orang yang memiliki standar cantik dan ganteng yang paripurna tersebut. Terkadang overthinking bermunculan saat benar-benar merasa kurang dengan diri sendiri bahkan jatuhnya tidak bersyukur atas pemberianNya. Menurut Nar setiap manusia memiliki standar fisik yang berbeda-beda, semuanya cantik dengan versi kita sendiri bagaimana kita merawat tubuh kita dengan baik, and the must important kecantikan dan ketampanan yang berasal dari dalam hati atau kita kenal dengan istilah inner beauty. Hal itu mulai dari attitude, pola pikir yang baik, banyak bersyukur, hati yang bersih, serta memiliki rasa tenang.
Selanjutnya overthinking antara impian dan umur orang tua. Ada momen yang buat pikiran kita semakin jahat layaknya psikopat, mengingat banyak hal yang ingin digapai tetapi masih saja stuck sampai saat ini. Dimana lagi setiap tahun terus di ingatan tentang umur orang tua yang semakin bertambah. Terkadang pikiran ini tiba-tiba saja datang di saat menjelang mata terlelap, Ada yang sama nggak sama Nar? Malam panjang yang sering dikatakan itu ternyata karena pikiran kita yang tak habis-habisnya mengingat sesuatu hal yang belum bisa diprediksikan. Saat seorang anak bekerja di salah satu instansi yang mungkin gajinya tidak di atas UMR, tetapi dia memiliki harapan bisa memberikan hadiah umrah atau membelikan orang tuanya kendaraan misalnya. But at another time impian itu masih saja menjadi angan-angan malamnya, dimana dia juga harus memikirkan kebutuhannya sendiri. Walau terkadang beberapa orang tua dari kita tidak pernah mengharapkan kita memberikan uang kepada mereka, hanya saja senyum merekah mereka akan tercipta jika melihat kita hidup bahagia dan tenang tanpa beban. Tapi disisi lain, kita ingin memberikan kebahagiaan lebih untuk mereka atas semua kebaikan dan jasa orang tua kita. Mungkin banyaknya harta dan segala perjuangan yang kita berikan kepada orang tua tidak akan pernah cukup untuk membalas segala kebaikan mereka yang merawat kita dari kecil hingga dewasa ini. Lagi-lagi kita berpikir berlebihan soal itu, tetapi coba menarik diri dan mulai secara perlahan untuk tetap meraih impian kita sembari berbagi kebahagiaan sederhana untuk orang yang kita cintai yakni orang tua. Tak mengapa yang diberikan sesuatu tidak terlalu mahal tetapi bernilai cinta dan kebersamaan kita dengan mereka.
Hal ini mungkin lebih personal yakni overthinking tentang percintaan. Terkadang di fase dewasa sebagian pikiran kita habis dengan gap percintaan. Harus mengenal istilah hubungan toxic relationship, cinta buta, kagum, move on, pengkhianatan, friendzone dan istilah lainnya. Nar boleh katakan fase ini selayaknya bumbu pelengkap yang banyak memberikan kita pelajaran berharga mulai dari bagaimana cara kita memahami perasaan orang lain tanpa niat untuk menyakiti, mengetahui karakter pasangan seperti apa, memahami kekurangannya dan mengapresiasi setiap hal-hal kecil yang dilakukannya, sesimpel itu sih hehe. Nar misalkan seseorang laki-laki yang kagum dengan perempuan. Laki-laki ini tidak pernah menyatakan perasaannya kepada perempuan ini, tetapi dia sudah lebih dulu ingin move on katanya. Hah? Move on? Belum nyatain kok udah move on? Kok gitu? Dan berbagai pertanyaan lainnya. Mungkin hal pertama yang dipikirkan laki-laki tersebut adalah perasaan yang dimilikinya adalah rasa kagum dari Allah dan itu fitrah bagi semua manusia. Karena laki-laki ini tau bahwa yang memasukkan rasa kagum ini adalah Allah, Sang Pemilik langit dan bumi ini sehingga dia malu menjemput orang yang dikagumi dengan cara yang tidak Allah ridhoi. Hingga akhirnya dia move on. Dia percaya bahwa untuk saat ini hal paling utama yang bisa dilakukan yaitu memperbaiki diri dan fokus terhadap diri sendiri, jika telah tiba waktunya maka akan dipertemukan dengan cara yang paling indah dan tak terduga.
Terkadang di momen menikmati bermove on, laki-laki itu masih saja mendapati informasi terkait perempuan ini atau tidak sengaja bertemu maka masa itu perasaannya naik 100% kemudian jika tidak mendapati akses perempuan tersebut atau saat laki-laki itu overthinking gimana yah kalau dia dekat dengan laki-laki yang lain? Gimana yah kalau memang bukan aku orangnya? maka perasaan itu turun 0%. Nar pernah dengar bahwa saat kita kagum dengan orang lain kemudian banyak anxiety yang ngebuat kita memilih untuk menjauh entah karena minder, merasa tidak pantas dan belum siap maka di momen ini teruslah nikmati dengan cara-cara yang bijak dan diperbolehkan dalam Islam. Tiada hal yang lebih pasti saat semua urusan perasaan kita serahkan kepada Allah yang Maha membolak-balikkan hati. Perasaan suka atau kagum kepada seseorang adalah hal yang lumrah terjadi selama hidup, tetapi jemputlah hal tersebut dengan jalur langit bukan dengan bermaksiat.
Bahkan seseorang akan ada di level overthinking garis keras, gimana kalau nggak ada yang suka sama gue? Gimana kalau gue akhirnya jomblo terus? Hii, Nar cuma mau bilang kamu berhak dan berharga untuk dicintai, mungkin saat ini kamu merasa jika tidak ada yang mendekatimu berarti tidak ada yang suka. Mungkin ini juga cara Allah menjagamu agar seseorang yang pantas untukmu datang menjemputmu dengan cara yang istimewa bukan dengan bunga dan coklat apalagi kata-kata manis. Teruslah berbenah dan fokus mendidik diri agar kelak kamu memiliki pasangan yang sama sepertimu.
Sebuah pesan,...
“Banyak overthinking sama saja meragukan hal yang Allah sedang siapkan untuk kita, manusia memiliki batasan untuk mengakses rencana Allah, maka serahkan semua urusan kita kepadanya, sekali lagi percayalah kepadaNya”
Mungkin overthinking tidak akan pernah hilang dalam hidup kita, tetapi paling tidak kita berusaha untuk mengontrol hal yang bisa kita usahakan dengan hal yang benar-benar sudah Allah takdirkan. Jika kita menganggap bahwa kita orang yang tidak cantik atau tampan paling tidak kita bersyukur dengan keadaan kita, jika kita berasumsi bahwa kita tidak mampu membahagiakan orang tua kita karena kita masih saja berjuang untuk meraih goals-goals itu maka berdoa dan tetap berusaha semaksimal yang kita bisa. Allah tau batasan kita dan Allah juga tau kalau kita selalu memiliki niat baik untuk terus berbakti kepada kedua orang tua. Jika kita menganggap bahwa kita tidak layak dicintai atau mencintai seseorang pikiran kita selama ini ternyata salah besar, Allah menciptakan kita berpasangan-pasangan pun kematian adalah akhir dalam perjalanan kita berarti itu adalah hal paling terbaik dari sebagian banyak rencana indah dariNya.
Dan kamu lagi, please stop overthinking, kita sangat boleh berpikir tetapi jangan membuat diri tersiksa dengan hal-hal yang belum pasti kita miliki, perbanyak doa dan tetap kerahkan usaha yang kita bisa, selebihnya serahkan semuanya kepada Allah semata. Yukk hidup yang lebih jujur dan baik agar benar kita merasakan ketenangan yang hakiki. Malam ini, ambil wudhu, banyak berdoa dan terlelap, jangan dipikirkan lagi hidup untuk sekarang, semangat puasanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar