Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur nyenyak yah.
Setiap masa memiliki nuansa rasa yang berbeda. Saat kecil kita sudah merasakan bahagia dan sedih. Ada istilah masa kecil yang bahagia yang digambarkan sebagai momen paling bermakna mulai dari kepolosan, bebas melakukan apapun serta mencoba hal baru. Dapat dikatakan masa kecil bahagia saat mendapatkan rasa aman, merasa dicintai, bermain dengan teman tanpa beban, menggali rasa ingin tahu yang bebas, dan tidak terlibat dengan masalah orang dewasa. Mungkin di masa kita kecil itu terbetik dalam pikiran kita atau pertanyaan-pertanyaan sederhana. Bagaimana kehidupan orang dewasa? Seakan pertanyaan tersebut membuka pola pikir kita bahwa dunia itu hanya berputar pada kita saat berbadan mungil dan masih sederhana dalam berpikir melainkan ada kehidupan yang lebih menantang di hadapan kita.
Akan terasa berbeda ketika ada anak yang melewati masa kecil yang kurang menyenangkan misalnya anak yang harus mengalami broken home. Rumah yang seharusnya tempat ternyaman untuk pulang ternyata rumah bagi anak itu harus seperti neraka baginya. Dia hampir setiap hari mendapati pertengkaran hebat antara kedua orang tuanya, atau bahkan lebih parahnya melihat ibunya mengalami KDRT, kedua orang tuanya harus bercerai, dan lainnya. Seakan tidak ada keharmonisan dalam keluarga tersebut, ketika di tanya siapa yang menjadi korban di sini? Jawabannya ialah anaknya. Mungkin secara langsung seorang anak tidak merasakan kekerasan sari orang tuanya tetapi saat anak-anak menyaksikan orang tuanya bertengkar maka mereka akan merasa ketakutan bahkan level tertinggi saat anak tersebut mengidap gangguan psikis dan tindakan atau hal yang kurang baik disaksikan oleh anak kecil sangat mempengaruhi karakter mereka saat dewasa kelak.
Ternyata masa kecil seseorang yang banyak rasa bahagia ataupun sedih itu sangat memberikan dampak besar untuk masa dewasa. Why? Karena Ada dua hal penting yang sering kita analogikan dalam hidup yaitu anak yang merasakan bahagia dalam keluarga atau lingkungannya akan cenderung berpikir positif, hidup lebih terarah, pergaulan yang terjaga. Akan berbeda stigma bagi anak yang harus merasakan sedih yang cukup panjang, mereka cenderung sering menangis, gangguan mental, hidup berantakan, terkadang susah mengontrol emosional serta pergaulan bebas. Menilik semua kejadian ini bisa kita menarik benang merahnya yaitu keluarga maupun lingkungan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan anak menuju masa dewasanya. Banyak harapan yang terpatri saat ada di masa kecil anak-anak senantiasa merasakan punya keluarga, merasa dianggap dan dihargai.
Saat memasuki fase dewasa ada banyak hal yang mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu mulai harus menerima kegagalan dalam hidup, mendapatkan tekanan-tekanan sosial, atau skala kecilnya dalam keluarga, masalah ekonomi, dipaksa mandiri dan bertumbuh sendiri. Ini bukan suatu tuntutan melainkan proses yang harus dilewati dan dihadapi. Fase dewasa mengajarimu bertumbuh dan tegar walaupun harus berada di proses menyakitkan.
Tidak ada manusia di bumi yang ingin merasakan derita yang panjang, kita semua menginginkan kebahagiaan. Tapi sadarkah kita bahwa sejatinya momen menyedihkan dalam hidup memberikan banyak pelajaran bermakna? Saat berada di tahap terpuruk kita kemudian diingatkan untuk bangkit, mengingat tujuan awal kita memulai semuanya, ketika ada di fase paling terluka lagi-lagi kita diingatkan oleh keadaan bahwa ada orang di luar sana yang mungkin lebih terluka dan menderita daripada kita sekarang. Kita hanya perlu melihat kacamata orang lain yang berada di bawah dari kita agar tahu bahwa kita tidak lebih buruk dari orang lain. Melihat bahwa hidup tidak selalu berada dalam genggaman tangan, tetapi hidup juga akan terlepas dan bahkan bisa melukai kita.
Terkadang waktu menyadarkan kita bahwa masa kecil hingga dewasa bahagia dan sedih itu akan selalu menyertai, kita hanya perlu bahagia maupun sedih sewajarnya.
Sebuah pesan,...
“Taukah kita bahwa dalam hidup tidak ada kebahagiaan yang sempurna atau kesedihan yang abadi? You know what everything is balanced. Selayaknya takaran kopi yang harus tetap seimbang dengan gula yang dituang. Allah akan memberikan kebahagiaan di waktu yang tepat pun akan memberikan kesedihan yang sebenarnya akan menjadikanmu pribadi yang lebih baik.”
Mungkin di masa kecil kita tidak benar-benar paham arti hidup tapi seiring berjalannya waktu ujian dan banyak kesedihan itu sejatinya mendidik kita menjadi manusia paling kuat dan tegar dari diri kita yang sebelumnya. Jika kita ada di keadaan paling terpuruk pun sisakan sedikit cahaya harapan bahwa kita tidak akan merasakan kesedihan terus-menerus. Jika berada di momen kamu merasa sendiri, menangis sendiri, di rumah sendiri yakinlah kamu akan bahagia, banyak orang yang menyayangimu dan mengharapkan tetap hidup. Kamu berhak bermakna untuk dirimu sendiri. Jangan pernah menyerah untuk hidup yang masih berlanjut, tetap berbuat baik walaupun dunia kadang tidak berpihak pada kita, tetap jadi dewasa yang menyenangkan diri dan orang-orang yang disayangi. You are great <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar