Minggu, 17 November 2024

Judul 7 Manusia dan Ekspektasinya

 Selamat malam semua...


Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah..Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur yang nyenyak yah..


Hal yang dianggap masih belum dalam genggaman tangan, tapi seakan sudah terbayang-bayang mulai dari pagi hingga ingin terlelap. Menormalisasi setiap ekspetasi yang diikuti rasa berharap terhadap sesuatu itu tanpa kita sadari akan membawa kepada hal yang mengecewakan. Why? Penyandaran ekspektasi itu segoyahnya sudah salah tempat, mengharapkan bak berlian yang sangat indah ternyata mendapatkan batu kali.

 Nar ambil contoh saat sedang ingin berkegiatan kampus dan akan bertemu teman baru dari berbagai jurusan bahkan fakultas. Stigma akhirnya banyak bermunculan. Wahh dapat teman baru, wahh bakalan banyak nih pengalaman baru bersama mereka dan banyaknya kekaguman-kekaguman yang seakan-akan membutakan mata bahwa akan ada hal yang membuka pandangan kita dari sisi-sisi perbedaaan culture tersebut.

 Ekspektasi yang tidak di iringan dengan riset, mencari tahu latar belakang teman-teman kita nantinya, mengantungkan segala harapan itu pada sesuatu hal yang tidak pasti. Hingga akhirnya boom waktu yang menjawab semuanya. Satu kata ada di momen itu. Culture shock. Ada banyak hal yang benar-benar di luar dugaan sebagai manusia baru yang berada di lingkungan tersebut. Ada banyak ketidaktahuan itu bahkan membawa malapetaka ke diri sendiri, termasuk harus menghadapi teman yang toxic, sering kecewa bahkan parahnya dibuat menangis. Ketika ada di momen itu hanya ada penyesalan besar bukan untuk menyalahi takdir tetapi karena diri terlalu berisik dengan banyaknya ekspektasi melangit itu. Dan akhirnya kita yang terjatuh sendiri.

 Di momen lain, manusia yang memiliki profesi sebagai pelajar maupun mahasiswa mendambakan nilai yang tinggi bukan pujian manusia yang utama melainkan tuntutan diri menjadi manusia yang ingin berkembang, ditambah lagi sifat ambisius seakan telah mendarah daging. Terkadang kata pokoknya harus A+ atau 100, seolah diri di push untuk bisa menjadi hebat. Tetapi di momen itu pernah ngerasa nggak sih saat kita belajar tidak maksimal di salah satu mata pelajaran akan memberikan dampak besar terhadap mata pelajaran lainnya? seakan hari itu hari paling buruk, mendapat nilai B- adalah merah. Bagi mereka yang menaruh harapan besar tentang nilai maupun IPK mereka dengan melihat standarisasi dari kecerdasan dan pengetahuan maka sejatinya hal itu keliru. Jika ada awal kita tak menanamkan bahwa manusia tidak sempurna, bisa saja kedepannya akan ada yang namanya gagal. Tapi gagal juga tidak selalu menyapa kita saat satu kegagalan memberikan makna besar ke diri bahwa untuk selanjutnya harus lebih baik lagi. Memberi batasan kepada diri sendiri dan tidak menuntut lebih jauh lebih menenangkan dibandingkan harus memenuhi banyak tuntutan yang tak ada habisnya.

 Di momen yang terakhir, saat ingin menghadapi dunia yang sesungguhnya. Orang dewasa menyebutnya dengan dunia pekerjaan. Di depan sana manusia selalu diberikan iming-iming wahh bagus yah klau kerja di perusahaan besar, rekomendasi bangett loh kerja di instansi-instansi pemerintahan dan lainnya. Saat ada di momen itu diri selalu ingin lebih itu bukan hal yang tidak asing lagi, ada beberapa hal yang menjadi seperti air yang mengalir. Entah tuntutan orang tua atau diri sendiri. Di lingkungan pekerjaan akan kita dapati ruangan manusia yang benar-benar sibuk. Sibuk melayani masyarakat, sibuk mengelola uang rakyat, sibuk merapikan berkas dan data kantor dan lainnya. Terkadang di satu momen ini kita akan mendapati atasan yang sangat tegas, sesama karyawan yang ingin tunjuk diri, dituntut harus tahu dan harus belajar. Bahkan Nar pernah dengar di salah satu lamaran pekerjaan bahwa calon karyawan tidak boleh baperan, serta bekerja di bawah tekanan. Hal ini seakan memberikan peringatan diri untuk keluar dari zona nyaman yang sebenarnya. Bukan menjadi orang lain melainkan jadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab. Terkadang di sisi lain kita merasa tertekan, muak dan jiwa-jiwa resign itu menghantui. Tetapi lagi-lagi ada berbagai pertimbangan dan hanya ada kata dijalani saja, nanti bisa sendiri. Bisikan hati para pekerja keras katanya.

 Segala hal yang membuat manusia terombang-ambing dengan ekspektasi adalah berharap hanya pada sesuatu itu tanpa melibatkan Tuhan Sang Perancang Kehidupan. Terkadang kesibukan, terluput yang menghiasi lisan saat kekecewaan benar-benar kita rasakan. Kata akhir penyesalan kok jadi gini yah? Kenapa harus aku?. Penyesalan tinggallah jadi penyesalan tidak akan merubah keadaan. Tetapi dengan penyesalan akan membuat kita banyak belajar dan mengambil hikmah dari kejadian yang tak terduga. Nar, emangnya nggak boleh berekspektasi? Jawaban sederhananya ialah boleh dan sah-sah saja kita sebagai manusia berekspektasi terhadap sesuatu tetapi saat ada di momen itu, camkan dan paham kan hati bahwa sesuatu yang kita ingin pun belum pasti menjadi milik kita.

 Berekspektasi mendapat teman yang baik itu hal baik tetapi berikan ruang harap itu dengan jadi diri yang baik dulu kemudian mohon pertolongan Allah. Saat ingin mendapat nilai A+ sertai usaha keras, berdoa dan bertawakal hanya kepada Allah. Dan berikan ruang luas bahwa diri bisa saja gagal tetapi selalu iringi rasa optimis dalam diri bahwa melakukan yang lebih selama hal tersebut kebaikan. Di momen ingin mendapat pekerjaan yang mapan dan sesuai passion itu adalah impian maka libatkan Allah dalam proses itu, jangan jadikan segala pengalaman, kepintaran kita sebagai tolak ukur karena semuanya akan bersifat semu tanpa ada campur tanganNya. Untuk segala momen yang kita ciptakan dalam hidup sertakan Allah dan rasa menerima dengan lapang dada jika ada hal yang akan membuat hati kita terluka. Boleh banget berharap guys! Lakukan itu, tetapi ingat sebaik-baik tempat berharap hanya kepada Allah semata. Selamat yah untuk segala momen yang telah terukir, mari mengukir yang lebih banyak lagi karena hidup hanya satu kali, mari membuat hal yang berarti. Semoga apapun yang kita impikan akan terkabul dan terwujud di kemudian hari yah. Trust him.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul 25 Teropong Masa Lalu

 Selamat malam semua... Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tu...