Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur nyenyak yah.
Pikiran kita dulu, masa dewasa adalah masa yang menyenangkan, mengenal banyak orang dengan pemikiran luas tentang kehidupan, betapa enaknya bisa menghasilkan uang sendiri tanpa harus minta ke orang tua, tetapi pikiran dari kepala mungil kita dulu ternyata sesempit itu yah. Berada di fase dewasa seperti sekarang yang maybe banyak orang di luar sana mengalami atau bahkan sudah lewat fase dewasa ini, ngebuat kita tertampar keras, lebih banyak merenung, memikirkan banyak hal dan parahnya kita ada di tahap menyesal dengan bergumam” Oh, gini yah dewasa ndk semenyenangkan seperti yang kukira dulu..”
Masa dewasa nyatanya membuat isi kepala kita seakan seperti lautan yang tiada habisnya, rasanya seperti melankolis atau mungkin permen nano-nano. Banyak perasaan yang akhirnya kita cicipi mulai dari bahagia, sedih, kecewa, marah dan semua perasaan itu pernah ada di satu keadaan, ada yang sama nggak? Gimana tuh rasanya guys? Udah seperti mau perang dunia ketiga atau udah di fase gila kali yah. Tapi ada satu hal yang Nar mau sampein yang paling relate dengan kita semua, yakni tentang kehilangan. What is that? Kehilangan adalah suatu keadaan ketika sesuatu atau seseorang yang kita miliki, cintai ataupun sayangi tidak ada lagi di hadapan kita, itu definisi sederhananya. Ini bukan tentang kehilangan di fase dewasa melainkan kehilangan yang selalu hadir walaupun kehilangan itu telah lama berlalu tetapi masa saja ada dan teringat di fase dewasa. Selayaknya membawa luka yang kita harap akan sembuh di masa mendatang. Tapi, nyatanya kehilangan itu belum sepenuhnya sembuh. Kehilangan membuat kita sadar banyak hal mulai dari mengingat segala kenangan yang pernah tercipta, lebih menghargai waktu dan saling menjaga satu sama lain dengan orang terkasih.
Ada beberapa kehilangan yang selalu menghantui kita di fase dewasa,
1. Saat seorang anak harus kehilangan ibunya. Wahh ini mungkin blog paling memories dan menggugah perasaan sih kataku. Saat kita tidak lagi memiliki seorang ibu di dalam rumah, anak selayaknya kehilangan rumah yang sebenarnya. Kehidupan anak tersebut akan berubah 100% banyak hal yang bergeser mulai dari kebahagiaan yang tidak utuh, sometimes anak tidak memiliki tempat untuk berkeluh kesah, kurang perhatian, dan paling penting saat seorang anak kehilangan doa terbaik dari ibunya. Kehadiran sosok ibu dalam keluarga itu teramat penting, membuat anak lebih ceria, berani mengambil keputusan, punya tempat pulang tetapi saat kita kehilangan ibu, Nar boleh bilang hidup sebagian kita akan runtuh. Banyak hal yang akan membuat mereka akan menangis, terkadang marah dengan keadaan tetapi where? Kemana tempat mereka untuk menumpahkan segala lukanya? Sebagian dari mereka yang kehilangan ibunya tidak pernah berisik kepada dunia bahwa mereka tidak baik-baik saja sekarang, tetapi mereka lebih memilih untuk diam dan meresapi luka batin mereka sendiri tanpa ingin berbagi. Tapi Nar ada loh orang yang kehilangan ibunya bisa bangkit kembali dan menata hidupnya yang hampir runtuh tadi. Aku bisa bilang “Iya, sangat bisa teman-teman, but mereka perlu menjahit luka kehilangan itu bukan satu bulan atau dua bulan melainkan bertahun-tahun lamanya” mereka yang berusaha bangkit dari luka kehilangan itu adalah orang-orang hebat yang hidup di bumi ini, mereka berusaha sembuh perlahan walaupun tak sesempurna dulu, mereka tetap menjalani kehidupan selayaknya orang lain di luar sana.
Kehilangan ibu part paling menyedihkan, dimana kita harus menerima kenyataan paling pahit orang paling kita harap panjang umurnya, kita harap ibu selalu sehat dan menemani setiap proses menuju suksesnya kita tetapi nyatanya Allah memiliki rencana lain untuk kehidupan kita. MENERIMA KEHILANGAN bukan sesuatu hal yang mudah bagi semua orang, butuh waktu cukup lama untuk betul-betul ikhlas dan menerima bahwa ibu adalah titipan Tuhan yang sewaktu-waktu kalau Allah mau ambil kita tidak memiliki hak untuk menahan kehendakNya. Dari sosok ibu pun kita bisa belajar bagaimana menjadi pendengar terbaik bagi orang lain, bagaimana kita tetap menebar senyum walaupun kita juga kadang terluka sendiri, bagaimana menjadi lilin bagi orang sekitar padahal kita juga membutuhkan cahaya untuk menerangi hidup kita. Terkadang di masa dewasa ini kita sadar dan merenung bahwa berterima dengan kehilangan itu adalah hal yang harus kita lakukan, kehilangan bukan satu atau dua kali dalam kehidupan tetapi bisa saja berkali-kali, you know what? Allah sedang melatih mental dan hati kita untuk menerima sesuatu yang tak kita inginkan. Allah ingin kita menjadi manusia tangguh dan kuat dalam mengarungi kehidupan ini, dan yakinlah bahwa orang yang telah meninggalkan kita pun tak ingin kita berlarut dalam kesedihan panjang, kita tetap harus melanjutkan hidup yang semestinya.
2. Saat anak kehilangan sosok ayah dalam hidupnya. Panutan, manusia yang paling kuat, tak mengenal lelah untuk membahagiakan keluarganya, itulah ayah. Kehilangannya adalah sayatan luka mendalam, kehilangan ayah bukan saja kehilangan sosok pemimpin dalam keluarga tetapi figure ayah yang penyayang seakan sirna sekejap dalam hidup kita. Sosok ayah mungkin jauh berbeda dengan ibu, sebagian kita mungkin menganggap bahwa ayah kiat cuek terlalu banyak bicara tetapi kasih sayangnya kepada anak-anaknya begitu tergambar nyata dari tindakannya. Kita bukan tidak menyadarinya secara langsung, bahkan kita akan menyadari saat benar-benar kehilangan sosok pahlawan hebat ini. Menerima kehilangan ini bukan hal mudah, waktu lama dan kelapangan hati merima takdir ini, hingga akhirnya di masa dewasa mulai menyadari bahwa kehilangan sosok ayah takkan membuat kita menjadi manusia menyedihkan atau suram, dari sosok ayah kita belajar bagaimana tetap kuat menghadapi tantangan hidup tanpa banyak mengeluh, dan bagaimana menjadi manusia yang tetap teguh pendirian di tengah badai yang datang silih-berganti. Sejatinya Allah memiliki maksud tertentu dari tiap kehilangan yang kita rasakan, ada hal indah di depan sana yang tengah Allah siapkan cuma untuk meraih itu, kita harus banyak merasakan luka yang bahkan membuat dada kita sesak menanggungnya. Tetapi selayaknya kendaraan lagi-lagi kita harus bergerak dan berguna untuk kehidupan kita berikutnya.
3. Kehilangan sosok sahabat atau teman. Mungkin dulunya kita sering jalan bareng, makan bareng, curhat bareng, bahkan sampai fase serumah bareng, tapi pada akhirnya akan ada momen itu semua jadi kenangan yang berusaha untuk kita ingat atau parahnya berujung menjadi asing satu sama lain. Hal itu jadi sesuatu kehilangan yang mungkin cukup memorie juga, dimana kita melakukan berbagai hal bersama, bisa menjadi diri sendiri tetapi ujungnya harus bertemu dengan kata kehilangan atau berpisah. Di fase dewasa kita akan tersadar bahwa ternyata ini bukan kehilangan mutlak tetapi hal lumrah yang harus dimaklumi. Kehilangan sosok teman akan membuat hati kita cukup terluka karena mereka bagian dari puzzle hidup, melengkapi kekurangan dan mengapreasi setiap pencapaian kita, yang memberi motivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan untuk mendapatkan sosok teman seperti itu untuk zaman sekarang, sangat susah. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menggenggam tangan teman yang seperti itu, yang bisa menemani kita di masa sulit kita, peka dengan keadaan atau moodnya kita, bisa menerima kekurangan kita, menghargai kelebihan kita, mereka yang senantiasa menyediakan waktu luangnya untuk mendengar cerita randomnya kita, mereka yang biasanya tidak bosan untuk membuat kita tertawa walaupun hal sederhana. Dan saat kehilangan sosok teman itu, mungkin puzzle hidup akan kurang lengkap lagi, dan tidak utuh lagi. Tapi yakinlah kehilangan itu membuat kita banyak berpikir dan merenung bagaimana kita bisa sama seperti mereka? Bagaimana kita bisa membuat ceria orang yang kita sayangi walaupun kita bergelut dengan kejamnya dunia? Bagaimana menjadi sosok pendukung di tengah riuh teman yang toxic? Itu bukan hal mudah tapi kehilangan itu sejatinya akan menjadikan manusia banyak merenung tentang kehidupan ini.
Kehilangan bukan soal orang tua, teman tetapi kehilangan kesempatan di perusahaan atau instansi juga tetap di nilai kehilangan. Kehilangan kesempatan tidak akan membuat kita serta merta gagal dalam pekerjaan tetapi hal itu membuat kita lebih sadar bahwa kesempatan itu sangat penting. Harus di perjuangkan dan diusahakan bukan untuk diremehkan. Kehilangan juga banyak hal tentang kehilangan barang, dna lainnya yang membuat kita aware and care tentang hidup bahwa semuanya tetap adalah titipan Allah.
Sebuah pesan,…
“Setiap kehilangan memberikan pelajaran hidup bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah hal yang sementara, bukan untuk selamanya ada dalam kehidupan”
Sejujurnya, di masa dewasa ini akan membuat kita mengerti dan paham bahwa hidup tidak selamanya akan berputar di kita, aka nada masanya orang tua akan meninggalkan kita karena mereka memiliki jatah hidupnya begitupun kita, Allah seakan memandu kita bahwa hidupmu akan temaram tetapi dibalik itu aka nada kebahagiaan yang tiada tara ketika kita ikhlas dan lapang dada menerima ketetapan dariNya, akan ada masa kita akan kehilangan sahabat ataupun teman jalan kita tetapi yakinlah bahwa kehadiran dia dulu membuat kita pernah hidup lebih baik dan bersinar, dan kita harus melanjutkannya sinar itu walaupun dengan orang baru yang datang dalam hidup kita. Untuk segala kehilangan kesempatan pekerjaan ataupun barang menyadarkan kita bahwa sesuatu itu walaupun kita mengusahakannya kalau bukan seutuhnya milik kita tetap kita tidak memiliki kuasa terhadap sesuatu tersebut, karena lagi-lagi hal itu adalah sementara dan hanya titipan yang bisa saja lepas dari genggaman tangan kita. Dan untuk semua kehilangan yang pernah kita rasakan, mari merayakannya, mari ikhlas walaupun tertatih-tatih dan mari melanjutkan kehidupan teka-teki selanjutnya, remember bahwa kehilangan bisa saja menanti kita di depan sana, tapi yakinkan hatimu, kamu bisa lebih kuat dari yang dulu, kamu bisa melaluinya dengan luar biasa. Untuk menjadi kamu hari ini adalah kamu yang tetap kuat dan tetap tersenyum dulu, semangat yah hidupmu harus terus berlanjut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar