Minggu, 04 Mei 2025

Judul 21 Apa Kata Orang...

 Selamat malam semua...


Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur nyenyak yah.



Setiap hal yang dilakukan selalu menuai perhatian banyak orang, terkadang kita tak ingin orang tahu tetapi akan ada saja yang mengetahuinya tanpa sengaja. Manusia adalah makhluk yang konsumtif terhadap hal-hal yang terjadi dalam hidup tetapi kita tidak harus menanggapi setiap perkataan orang lain secara terus-menerus. Ada momen kita harus mengambil jeda dan lebih mementingkan diri sendiri, mulai mencari tahu apa yang kita inginkan atau cintai. Ini bukan egois tetapi somehow to love yourself. Di fase dewasa kita lebih banyak mengkonsumsi kata-kata negatif orang lain tentang diri, maka kita tidak akan merasa tenang. Saat kita ingin terlelap tiba-tiba semua memori kita pada hari ini begitu tajam mengingat hal-hal negatif afirmassion dari orang lain : Udah selesai kuliah, nggak kerja-kerja juga, siapa suruh sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya ke dapur doang? kapan nikah? Teman kamu udah nikah semua tuh, mau jadi perawan tua, udah lama yah nikah tapi nggak punya anak, dan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal ngebuat kita terkejut dan sebenarnya memekik telinga hehe.

Memang benar pertanyaan diatas, akan ngebuat kita langsung down, merasa diri tidak layak bahkan membuat frustasi. Tetapi jika kita bisa menyangkal dalam hati bahwa semua itu suatu hal di luar kendali kita sebagai manusia biasa dan percaya bahwa yang mengatur segala urusan di dunia itu hanya Allah, maka kita akan tenang. Itu saja. Tetapi Nar kan kita juga manusia biasa yang masih punya telinga, hati dan Perasaan? saat semua kalimat negatif layaknya dentuman bom di satu waktu maka bisa saja kita hampir gila mendengarnya bahkan saat sebagain orang di luar sana mungkin akan melawan dan tidak menerima perkataan kasar dari orang-orang di sekitarnya akan membalasnya lebih kejam.

Manusia diciptakan dengan akal sehat dan hati yang dulunya bersih, ketika menggunakan kedua itu pada situasi seperti ini, maka kita tidak akan membalas, karena istilah saat membalas kejahatan ke orang yang berbuat jahat, berarti perilaku kita sama jahatnya dengan orang tersebut. Terus apa yang semestinya kita lakukan? Kita hanya perlu sabar atas apa yang membuat kita terluka, and remember bahwa tidak semua kata orang kita bisa menelan mentah-mentah. Kita bisa menjadikan perkataan negatif orang lain sebagai motivasi untuk lebih baik lagi kedepannya, apakah mudah? Not easy but you did it!


Sebuah pesan,...

“Di perjalanan mengarungi hidup ini mudah, tetapi kita akan terhambat untuk menikmatinya jika selalu mendengar omongan orang lain.”

Saran dan pendapat orang lain cukup penting agar yang kita tidak ketahui bisa di ketahui, menambah pengetahuan, bertukar pikiran dan kalimat bijak yang bisa saja menjadi motivasi besar kita untuk melangkah maju, tetapi jika perkataan orang lain itu sifatnya negatif, jangan dulu menilainya dengan sesuatu yang salah atau hal yang tidak sesuai dengan diri kita, melainkan kita jadikan itu pelajaran untuk menjadi manusia yang terus berusaha baik. Jika perkataan itu membuat terluka, maka di situlah kita mengambil jarak dengan orang-orang yang mungkin kita tidak cocok ada di dalamnya, baiknya kita mencari lingkungan yang memberikan dampak positif untuk kita bukan sebaliknya. Selain mengambil jarak, kita juga harus pintar memilih teman yang akan jadi support system terbaik.

Kita mungkin akan bernostalgia sedikit bagaimana Rasulullah dengan kesabaran yang boleh Nar katakan seluas lautan, bagaimana beliau yang sudah dinobatkan sebagai seorang Nabi akhir zaman tetapi beliau juga banyak yang membencinya baik dari orang-orang Mekkah, tetangganya, bahkan orang-orang terdekat beliau. Saat kita terpuruk dengan perkataan orang lain yang menyakitkan kita harus mengingatkan bahwa ada orang-orang yang lebih sabar dan tegar menghadapi setiap omongan orang lain. Kita manusia biasa yang tidak ada garis kenabian bahkan kita beda zaman tetapi tidakkah kita ingin lebih kuat dari diri kita sebelumnya? Tidakkah kita ingin mendapatkan pahala tanpa batas berkat kesabaran itu?

Tetap sabar yah, bagaimanapun kata orang coba hiraukan dan anggap sebagai angin berlalu, jika itu positif jadikan itu sebagai motivasi untuk lebih baik, jika itu negatif tetapi terima, dan lapangkan dada serta tegakkan kepalamu bahwa kamu bisa, kamu terbaik, dan kamu akan sukses dengan versi terbaikmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul 24 Masa Dewasa dan Kehilangan

 Selamat malam semua... Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tu...