Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah.. Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur nyenyak yah.
Dari masa ke masa diri ingin growing up atau memiliki tujuan baru, tetapi akhirnya hal itu hanya menjadi harapan yang seringkali sulit di wujudkan. Kenapa? Karena kita tidak memberanikan diri untuk keluar zona nyaman atau berani mengambil resiko ketika mencita-citakan something. Nar sebut saja ingin kuliah di salah satu perguruan tinggi di luar pulau Sulawesi. Mungkin stigma pertama yang muncul di benak kita, gimana kalau saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru? Gimana jika saya masih payah mengolah keuangan? Gimana yah kalau belum bisa mandiri mengurus diri di tempat yang jauh dari keluarga? Dan stigma-stigma yang lainnya. Ditambah bimbang mengambil keputusan untuk bekerja atau bersekolah dimana, seolah diri kita sudah ciut duluan.
Ada dua hal penting yang ingin Nar sampaikan. Pertama, sebagian pasti bersikap realistis seakan sudah berpikir jauh kedepan tentang kehidupan saat berada di perantauan. Hal itu sangat bisa dinormalisasi, selayaknya kita sebagai manusia biasa pasti memiliki kekhawatiran dan takut untuk melangkah, seakan pikiran di buka lebar-lebar bagaimana kehidupan di perantauan begitu keras, banyak tantangan yang akan dihadapi, bagaimana menghadapi orang-orang baru hal ini sebagai faktor internal tetapi bagian kedua jika kekhawatiran berlebih bisa saja menunda rencana kita untuk keluar dari zona nyaman. Zona nyaman sama halnya berada di sebuah kondisi seseorang merasa nyaman, aman dan bebas dari tekanan atau tantangan. Saat diri memutuskan tetap stuck dan tidak ingin mencoba hal baru dalam hidup maka impian-impian besar juga akan sulit terwujud. Memang hal ini tidak mudah dilakukan oleh setiap orang, perlu keberanian dan tekad kuat untuk mengambil keputusan tetapi tidakkah merasa bahwa justru kita yang mematahkan impian kita? Hal itu bahkan tanpa kita sadari terjadi di hidup kita sendiri.
Kekhawatiran keluar dari zona nyaman selain dipengaruhi faktor internal atau berasal dari diri kita sendiri yang saya sebutkan diatas, ada juga faktor eksternal yakni sulit mendapat dukungan keluarga, finansial, dan sebagainya. Haii Nar cuma mau bilang mungkin butuh waktu untuk mempertimbangkan semuanya, mungkin memerlukan keberanian besar bahwa saat kita menginginkan perubahan baik dalam diri pasti akan ada hal yang harus di korbankan mulai dari waktu bermain, jam rebahan yang dikurangin, serta mengurangi nongkrong bersama teman.
Sebuah pesan....
Saat diri berani keluar dari zona nyaman, bersiap dengan resiko tak terduga di depan sana, maka di momen itu kita telah dewasa. Selamat yah!
Dewasa bukan soal umur yang semakin bertambah tetapi perihal pola mikir yang dituntut untuk berkembang. Saat impian-impian menggetarkan jiwa kita untuk meraihnya di saat itulah kita dengan lantang untuk menaklukkan setiap tantangan yang ada di hadapan kita. Belajar dari cerita-cerita kawan baik bagaimana mereka menghadapi kehidupan yang keras membuka pandangan kita bahwa ketika ada kemauan besar, dukungan orang tua, sahabat dan teman serta the must important meminta pertolongan Allah Sang Pencipta hidup kita. Nothing is impossible. Pesan Nar juga jangan hanya mengandalkan diri kita yang lemah ini untuk meraih cita-cita tetapi libatkan Allah dalam perjalanan setiap detik hidup kita. Apa jadinya kita tanpa pertolonganNya.
Mungkin di pikiran kerdil kita hal itu sesuatu yang mustahil tapi bagi Allah hal itu sesuatu yang sangat mudah bahkan tanpa menyentuh ruas jariNya. Dunia luar memang sangat mengerikan, tetapi yakinlah Allah akan bersama kita, dan dengan segudang pengalaman dan tekad besar akan membantu kita mengarungi tantangan di depan mata. Ayo melakukan sesuatu dalam hidup kita, tak mengapa harus melintasi banyak duri di perjalanan panjang ini, memang akan sakit, cemas dan menangis tetapi tidakkah hal itu memberikan banyak pelajaran, menyadari kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan tersebut, memberitahu kita bahwa dunia di satu waktu akan berpihak pada kita atau sebaliknya. Kita adalah lembaran putih yang ingin selalu coretan berbeda, ingin mewarnai berarti akan tercipta lukisan indah pun sebaliknya jika coretan yang biasa-biasa saja maka itulah gambaran diri kita yang penuh dengan kekhawatiran. Nar yakin kamu bisa melawan khawatir itu dengan percaya kepada Allah dan dirimu sendiri sebagai pemerannya. Semangat! jangan pernah ragu untuk mencoba untuk keluar dari zona nyaman mu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar