Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah..Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur yang nyenyak yah
Di fase dewasa manusia lebih banyak waktu bergulat dengan dirinya sendiri daripada mencari persoalan kepada manusia lain, why? Karena prinsip bodo amat atau berusaha tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak menyangkut dirinya seakan menjadi pilihan terbaik untuk menjalani hidup yang tentram. Bisa jadi sebagian kita menjadikan dewasa untuk mencari jati diri atau mencoba sesauatu yang belum pernah dilakukan.
Hal paling baru saat berada fase dewasa tentang penerimaan. Ada banyak hal yang membuka pandangan kita sebagai manusia yang ingin bebas. Mulai dari penerimaan diri. Di proses terkadang kita benar-benar mengetahui hakikat diri kita. Ada satu momen membuat kita terluka sendiri karena ekspektasi dan harapan terhadap sesuatu yang kita impikan. Nar berikan contoh paling sederhana, saat diri di push jadi juara kelas berturut-turut segala usaha dikerahkan dengan cepat, terkadang makan dan tidur tidak teratur, kurang sosialisasi bersama teman karena belajar ekstra, bahkan terkadang di momen kita seakan kita jadi orang lain. saat juara kelas itu berpindah tangan kepada teman kita, di saat itulah kekecewaan terhadap takdir mulai menyapa. Selalu merasa tidak puas dengan hasil sendiri bahkan menyesal kenapa aku tidak berusaha lebih keras lagi? Ini bukan perkara siapa yang paling besar usaha tetapi siapa yang menyeimbangkan antara doa dan usaha. Saat kedua kekuatan ini menyatu maka kemenangan akan berpihak kepada kita, sebaliknya saat hanya mengandalkan kecerdasan diri tanpa melibatkan Sang Pengatur Kehidupan maka di proses kamu akan kecewa karena hanya mengandalkan pengharapan dirimu sendiri.
Sama halnya saat kita belum tau sejauh mungkin tentang diri kita sendiri. Waktu yang berjalan, nyatanya tidak menyadarkan kita bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna, manusia memiliki kelebihan tetapi juga memiliki kelemahan. Kelebihan paling utama yang dimiliki manusia ialah akal dan logika. Dengan ini manusia semakin intelektual saat akal dan logika selalu beriringan dalam menapaki kehidupan. Bukan hanya itu, Allah juga banyak memberikan kelebihan yakni kemampuan dalam berkomunikasi dengan manusia lain, krativitas, mengontrol emosi dan merawat empati, kemampuan belajar dan berkembang, memiliki moralitas dan etika dan sebagainya. Adapun kelemahan manusia yang begitu dekat dengan kita yaitu keterbatasan pengetahuan, keterbatasan fisik, terkadang belum baik dalam mengontrol emosional, rentan melakukan kesalahan yang berulang, sikap tamak, egois, konflik kepada individu lain, kecanduan teknologi dan sebagainya.
Akan tetapi bergelar manusia yang baik adalah yang menjadikan kelebihan sebagai bentuk pertahanan dirinya dan menjadikan kelemahan sebagai kekuatan dan motivasi menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Terkadang di satu momen kita akan menemukan manusia yang meremehkan dirinya sendiri karena tidak adanya rasa percaya diri bahwa saat memiliki kelemahan diri misalnya seorang perempuan yang memilih di rumah saja saat semua orang senang bertamasya atau keluar hangout bersama teman lain, bahkan digelarkan sebagai kunkang pemalas yang hidupnya hanya rebahan, makan enak, main sosial media, nonton TV. Tetapi kita tidak menyadari sisi lain dari perempuan ini, akan ada masanya dia akan keluar dan menjadi the independent women yang penuh energi, ceria dan ramah. Penerimaan diri paling sederhana saat bisa menerima segala kelemahan diri dan jadikannya sebagai langkah awal menuju hidup yang lebih bermakna, mencintai diri sendiri dengan melakukan hal yang disenangi.
Selanjutnya penerimaan orang lain bagaimana diperkenalkan dengan perbedaan mulai dari karakter, pengalaman dan cara pandang. Perbedaan memberikan kita pelajaran bahwa tidak semua hal sesuai dengan kehendak kita, akan ada perselisihan atau beda pendapat yang akan jadi bumbu dalam pertemanan . Nar beri contoh sederhana misalnya dalam dunia pertemanan. Misalnya teman kita ingin merencanakan piknik bersama, kemudian teman kita merekomendasikan tempat piknik yang jaraknya dari kota lumayan jauh, teman lainnya juga memberikan rekomendasi tempat tetapi beberapa dari yang disebut cukup jauh dan memerlukan biaya tambahan. Banyak pendapat itu apakah ada solusi yang didapatkan? Tentu saja. kita bisa menyatukan semua pendapat dan bisa mengunsulkan tempat paling dekat dari kota lalu berdiskusi kembali hingga mendapatkan solusi paling terbaik. Walaupun terkadang di proses ini akan ditemukan cekcok, beda pendapat, bahkan hampir saja berselisih tetapi akan ada saja di antara mereka yang berusaha menengahi dan memberikan solusi. Tetapi hal itu bukan sesuatu yang negatif tetapi perbedaan yang ada menjadikan menjadi manusia yang pandai menerima pendapat atau masukan orang lain, kita lebih banyak memiliki waktu menghargai orang lain daripada memilih pendapat sendiri. Penerimaan orang lain mungkin tidaklah mudah, memiliki fase yang cukup panjang untuk memahami dan menerima segala latar belakang dari orang-orang di sekitar kita.
Penerimaan keadaan. Beranjak dewasa secara tidak langsung memberi tahu kita bahwa hidup penuh ketidakpastian. Tidak semua impian yang terpampang nyata di sudut-sudut kamar akan terwujud, tidak semua yang kita rencanakan akan terlaksana dengan lancar. Terkadang kita berada di jalan yang mulus, di momen lain kita harus melewati jalan berbelok-belok penuh duri dan kerikil bahkan kita mendapati jalan buntu. Tetapi penerimaan terhadap keadaan mengajarkan kita beberapa hal dari banyak hal yakni kita lebih mengedepankan percaya dan berpasrah/tawakkal kepada Allah ketimbang mendahulukan pengetahuan kita yang terbatas. dalam kehidupan berbagai keadaan telah kita cicipi memberi makna mendalam kepada kita sebagai insan biasa bahwa penerimaan takdir adalah solusi paling indah. Walaupun di titik ini terkadang rasa menyerah serta putus asa sering menghantui kita tetapi jangan jadikan kedua hal itu sebagai akhir dari usaha kita menerima semuanya, jadikan hal sebagai penyedap dalam mengarungi kehidupan agar saat di posisi ini kita akan lebih tegar dan tegak dan mengatakan kepada diri “aku pasti bisa melalui semua ini”, “Allah bersamaku”. Seakan kalimat itu sebagai matra paling mujarab dari mantra lainnya.
Dalam penerimaan manusia akan menghadapi berbagai tantangan yang tak terduga mulai dari harus menerima kehilangan, kegagalan dalam hidup, perubahan atau sikap besar yang diambil saat ingin menjadi lebih baik. Namun, proses ini membuka streotip kita tentang menjadi manusia tangguh yang terbentuk dari berbagai cobaan atau ujian yang ada adalah pilar utama, mengubah rasa tidak puas jadi cukup (qonaah), mengubah rasa sakit ajdi kekuatan, mengubah rasa ingin lebih menjadi bersyukur.
Dari penerimaan ini ada hal yang bisa kita kendalikan dan ad hal yang bias atau hanya mampu di doakan. Jika kita sudah tau garis itu kita hanya perlu menarik garis yang bisa kendalikan misalnya menggapai impian, mengontrol emosional, dan meningkatkan pengetahuan/wawasan. Untuk yang mampu didoakan yaitu takdir yang telah ditentukan Allah kepada semua hamba-hambaNya di muka bumi misalnya kematian, rezeki, serta jodoh. Kita hanya diminta berdoa di waktu shalat, di waktu-waktu mustajab berdoa untuk menegadah tangan kita, hal ini menandakan bahwa segala sesuatu yang terjadi bahkan belum terjadi atas dasar kehendak dariNya. Maka senjata terbaik yang kita miliki adalah doa. Dewasa adalah pilihan. Kenapa? Karena saat memilih fase ini kita akan menghadapi kehidupan baru yang membuka cakrawala kita bahwa hidup bukan hanya berputar pada keinginan kita semata melainkan hidup adalah penerimaan yang melahirkan rasa ikhlas dan tulus. Menjalani hidup dengan rasa syukur tanpa harus jadi manusia lain dari diri sendiri, menerima diri apa adanya, mengetahui kita hidup juga berdampingan bersama manusia lai, hargai dan hormatilah mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan yang sama, dan berterima lah dengan keadaan serumit dan sesusah apapun akan ada titik syukur karena proses itu banyak mengajarkan arti dari kehidupan yang sebenarnya. Dewasa akan berakhir nasehat indah yakni jalani, nikmati dan syukuri proses yang kamu jalani. Kamu pasti bisa!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar