Dalam menjalani kehidupan manusia diperhadapkan dengan banyak cobaan dan tantangan. Terkadang kata “Menyerah” selalu terbayang dalam pikiran. Saat menginjak bangku sekolah kita diuji dengan keadaan, ingin melakukan sesuatu yang menurut kita baik ternyata masih dinilai kurang baik oleh lingkungan sekitar kita, ditambah pergaulan bebas yang semakin memarjalela pada masa itu. Ketika beranjak dewasa dan menduduki bangku kuliah permasalahan demi permasalahan semakin meningkat, mulai pertemanan yang toxic, pura-pura bahagia di depan teman tapi aslinya harus menangis dan menahan sakit, timbul perasaan nggak enakan, overthingking terhadap masa depan dan semakin dewasa semakin banyak tuntutan yang perlu diselesaikan. Hal ini membuat seseorang stress sendiri, pusing sendiri padahal hanya bertengkar dengan isi kepala. Ketika mengalami hal diatas coba kita renungkan apa sih sebenarnya yang kita cari dalam hidup?. Apakah menuntut semua orang suka atau senang sama kita? Atau apakah kita hidup untuk memenuhi semua ekspektasi orang atau ekspektasi sendiri?. Ternyata selama ini kita sering gelisah, sering negatif thingking karena kurang percaya sama takdir yang Allah tetapkan. Semua hal yang kita jalani kita rasa susah, sulit ternyata itu berasal dari pikiran pendek kita tentang arti kehidupan ini. Sering timbul pertanyaan kok gini sih? Kok aku yang di uji? Kenapa bukan dia? Dan berbagai pertanyaan yang bersarang di kepala kita. Hal ini membuat hidup kita akan terasa berat, dan ini terbukti.
Banyak diantara kita yang mendapati suatu ujian misalnya dalam menjalani fase sebagai mahasiswa akhir yang diidentikan dengan tugas akhir yang memiliki banyak tantangan. Ada seminar proposal, seminar hasil dan ujian skripsi tahapan ini seakan menjadi tombak besar yang akan menghadang di depan kita. Hal ini bukanlah sulit untuk kita lewati karena setiap proses yang Allah berikan, hal itu menjadi fase untuk kita bertumbuh dan menjadi manusia kuat dari diri yang sebelumnya. Dalam menghadapi ujian pertanyaan besar tergiang di kepala “Bagaimana respon kita menghadapi ujian dari Allah?”. Jawabannya ada dua respon: respon pertama manusia akan mengeluh dan tidak percaya diri dalam menyelesaikan challenge dari Allah. Respon kedua kita akan menemukan manusia saat diberikan ujian oleh Allah dia akan bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah. Kemungkinan di luar sana masih ada yang belum mengetahui makna dari kata alhamdulillah saat ditimpa ujian atau musibah. Seseorang yang beriman kepada takdir saat ditimpa musibah mereka berusaha merespon dengan sangat indah. Why? Karena hal pertama yang mereka lakukan adalah memuji RabbNya. Alhamdulillah artinya “Segala puji bagi Allah”. Hal itu mungkin terlihat biasa saja tetapi lama-kelamaan kita akan menyadari bahwa akar dari semua solusi dari permasalahan hidup kita adalah Allah. Kembali kepadaNya. Cukup susah untuk menerima secara langsung tapi ketika sajadah kita telah terbentang mengarah kiblat. Maka bersiaplah untuk menemukan solusi dari permasalahan hidupmu. Bukankah Allah berjanji “Sesungguhnya kesulitan bersama kemudahan” bahkan Allah mengulangNya dua kali dalam Al-Qur’an. Apakah kita masih ragu dengan janjiNya?
Come on!! Ujian datang dalam hidup kita bukan untuk mempersulit semuanya tetapi ujian mengajarkan kita banyak hal diantaranya menjadi manusia yang lebih kuat dari sebelumnya, bisa mengambil setiap hikmah dari ujian yang Allah berikan kepada Hamba-hambaNya, bahkan ujian menjadikan kita lebih terdidik untuk mengarungi kehidupan yang lebih menantang lagi kedepannya. Ketika salah satu diantara kita diuji terus-menerus kadang timbul pertanyaan “Kapan ujian ini berakhir?”. Jawabannya adalah ujian akan berakhir ketika kita sudah meninggal dunia. Saya pernah mendengar perkataan seorang ustadz yang mengatakan bahwa level orang beriman adalah mereka yang berusaha menikmati takdir yang menurutnya buruk dalam hidupnya atau dalam kata lain berusaha menikmati setiap masalah yang menimpa dalam keseharian kita. Kamu di uji oleh Allah dengan ujian yang mungkin menurutmu berat tapi yakinlah sejatinya Allah sangat menyayangimu lebih dari yang kamu pikirkan. Ketika kamu merasa ujian lebih berat ingatlah, bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih susah hanya untuk sesuap nasi saja. maka tetap syukuri apa yang kamu hadapi saat ini, yakinlah Allah membersamai setiap prosesmu dan membantumu tanpa kamu menyadarinya. Susah tapi bismillah maka setiap ujianmu akan berakhir indah dan kamu tidak pernah menyesali ujian yang Allah berikan. Semangat yah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar