Selamat malam semua...
Untuk yang sudah simak beberapa judul di blog jatuh bangun jadi dewasa, terima kasih yah..Semoga apapun yang aku tulis dan kalian baca sama-sama mendapatkan kebaikan. Tidur yang nyenyak yah.
Kita menilai segala sesuatu di ambang batas kemampuan. Sama halnya segala hal yang terjadi, diri berusaha memaklumi dan tulus menerimanya. Dewasa adalah fase paling banyak stok mengerti itu. Kita harus mengerti orang tua yang jarang memiliki waktu bersama, di saat kita sangat membutuhkan mereka. Dituntut mengerti saudara kita saat sering dibandingkan oleh orang tua. Harus mengerti saat tetangga kita menganggu dengan suara musik di malam hari ataupun omongan-omongan yang bisa saja melukai hati kita baik disengaja ataupun tidak disengaja. Kita harus mengerti di saat teman kita, membatalkan pertemuan yang sudah lama direncanakan karena perkara yang tidak jelas. Harus mengerti atasan ataupun karyawan di company, tempat kita bekerja di kala kita kadang benar-benar muak dengan perlakuan yang tidak adil dan sifat unjuk diri tetapi dibalik itu ingin menjatuhkan manusia yang berusaha melakukan yang terbaik untuk dirinya dulu. Dan benar, dewasa ini sudah paket kompleks. Merasakan dan mencicipi segala hal yang bahkan hati masih berusaha bahkan tertatih untuk menerima kondisi ini.
Berada di posisi ini tidaklah mudah, tetapi semua manusia harus melewatinya. Terkadang di posisi ini kita harus survive dan tegar agar roda kita masih terus berjalan. Pertanyaan besar timbul di kepala kita, kenapa kita harus mengerti mereka? Kapan mereka juga bisa memahami posisi kita saat ini? Tapi tidak kita tahu bahwa hai bukan kamu saja yang merasakan hal itu, tetapi bisa jadi mereka juga merasakan hal yang sama. Terkadang di fase ini menerapkan silent treatment dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada adalah cara paling efektif dilakukan. Kita lebih banyak memilih diam. Sebagian orang menganggap bahwa diam adalah cara paling efektif untuk menghindari dari hal-hal yang akan membuat masalah tambah runyam. Di sisi lain, diam juga bisa jadi luka mendalam bagi mereka yang terlalu lama memendam sakit bahkan hitungan tahun. Mungkin disinilah kita harus banyak belajar untuk memahami keadaan orang-orang yang berada di sekitar kita, orang tua, keluarga, saudara, sahabat, teman, atasan/teman kerja. Begitupun mereka akan lebih peka untuk menjaga perasaan kita.
Pengalaman. Memberi nuansa berbeda dalam hidup kita. Akan menyadarkan bahwa ketika kita pernah membuat orang lain berada di momen menyedihkan, di saat itulah kita menerka dan mencari kesalahan dalam diri, mulai peka dan berusaha sebaik mungkin mengerti banyak hal dari orang lain. Memaklumi dan membiarkan sesuatu terjadi begitu saja, bukan hal buruk melainkan bentuk hadiah terutama mengajarkan kita bagaimana mengelola perasaan atau emosional. Jadi manusia yang bukan lagi bergelar pahlawan tapi orang yang dikenal ketulusan dan sabarnya. Apakah kita ingin di posisi ini? Sejujurnya setiap manusia yang berusaha ingin baik, sedang struggle dan menempati posisi terbaik ini. Dengar ini, saat kita ingin dimanusiakan maka cobalah memanusiakan terlebih dahulu, kesadaran lebih utama untuk menjalani kehidupan kita yang masih panjang. Kita bukan superhero yang harus menyelamatkan orang lain di saat juga sedang di posisi terancam bahaya, tetapi lakukan hal sederhana dulu dengan mengerti hal-hal yang bahkan kita sulit untuk melakukannya, yakinlah di saat kamu berada di fase ini banyak hal yang tak terduga yang akan memberimu pelajaran berharga.
Terima kasih untuk diri yang senantiasa mengerti banyak hal, terima kasih telah menjadi piyama yang aman untuk jadi diri sendiri walaupun memilih untuk silent treatment di momen tertentu. Kadang kita juga harus berisik ke diri sendiri dan orang-orang yang dipercaya. Don’t forget bahwa setiap hal yang kamu berusaha mengerti itu, akan memberi embun sejuk dalam prosesmu itu, jadilah dewasa yang banyak tanya di kepala agar hidupmu tidak seperti sayur tanpa garam dan micin, hambar dan tidak merasakan apapun. Nggak apa-apa lelah, nggak apa-apa di momen tertentu kamu terluka karena terlalu banyak mengerti perasaan orang lain. Setelah ini janji yah harus lebih kuat lagi, jadi diri sendiri aja walaupun banyak hal yang harus kamu mengerti tapi satu per satu bisa kamu lakuin. Nggak mudah, iyakan? Tapi kamu pasti bisa dan terbiasa hingga saat kamu berhasil melewatinya kamu dengan bangga berdiri tegak di atas kakimu dan berkata “Aku bisa melewatinya karena Tuhanku dan diriku yang berusaha bertahan”. Hwating!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar